Jabat Tangan Gubernur NTB dan Bupati Loteng saat malam puncak Bau Nyale 2020. Sementara Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani didampingi Dandim 1620/Loteng Letkol Czi Prastiwanto memakan langsung mentah mentah tangkapan Nyale
Koresponden Koranmerah [Sabtu, 15/2/2020]
Ratusan ribu manusia tumpah ruah di sepanjang pantai Selatan Lombok Tengah untuk turun pada Jumat, [14/2/2020] untuk ‘Bau Nyale’. Sebuah Tradisi Unik masyarakat Lombok yang menangkap Nyale atau sejenis cacing laut yang enak dimakan.
Tradisi ini sudah turun temurun sejak ratusan tahun lalu dilakukan oleh masyarakat Lombok setiap tanggal 20 bulan 10 menurut penanggalan suku Sasak. Yang mana tahun ini jatuh pada tanggal 14-15 Februari 2020.
Malam puncak Bau Nyale ini dihadiri oleh Gubernur NTB, Zulkifliemansyah, Bupati Lombok Tengah, HM.Suhaili FT, pejabat kementerian Pariwisata Loteng, undangan luar daerah dan dihadiri juga Dubes Venezuela.
Rangkaian kegiatan malam puncak diawali dengan pegelaran seni khas daerah, penobatan putri Mandalika, dan ritual khas Bau Nyale yang dilakukan oleh para pemangku adat untuk menyambut ‘jelmaan’ Putri Mandalika berupa Nyale atau cacing laut seperti legenda yang berkembang di masyarakat Suku Sasak.
Malam puncak bau Nyale ini juga dimeriahkan oleh penampilan Setia Band yang mengguncang panggung malam puncak Bau Nyale yang tahun ini dipusatkan di Pantai Aan.
Dalam sambutannya pada puncak Bau Nyale 2020, Pejabat Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif yang dihadiri Staf Ahli Bidang Reformasi dan Regulasi, Ari Juliano Gema menyatakan dengan digelarnya Festival Bau Nyale ini menjadi pemicu mengeliatnya dunia pariwisata. Apalagi ditengah kondisi dunia ditakuti dengan wabah virus corona yang berdampak pada dunia pariwisata.
” Dengan teman teman berkumpul disini menggelar festival [Bau Nyale], menunjukkan indonesia aman. Acara semeriah ini, tolong difoto, di upload di media sosial sehingga banyak yang tahu Festival Bau Nyale ini adalah Festival yang bagus dan meriah,” kata Julian.
Sementara itu Gubernur NTB, Zulkifliemansyah menegaskan pemerintah provinsi NTB selalu mendukung kegiatan yang mendongkrak dunia pariwisata, termasuk Bau Nyale yang dinilai acara yang luar biasa, karena unik dan mampu mengumpulkan ratusan ribu warga.
” Ini satu simbol Lombok Tengah akan menjadi magnet baru di NTB. Banyak hal hal hebat akan terjadi di Lombok Tengah ini. pemerintah provinsi NTB akan mendukung, bersinergi dan kompak bersama pak Bupati Lombok Tengah untuk suksesnya segala event yang dilaksanakan di Lombok Tengah, ” ujar Politisi PKS ini.
Sedangkan Bupati Lombok Tengah, Suhaili FT menyampaikan berterimakasih kepada para tamu undangan yang hadir dalam event Bau Nyale yang saban tahun dilaksanakan ini.
” Salah satu esensi dari perayaan Bau Nyale ini adalah untuk memupuk rasa kebersamaan dan ukhuwah tali silaturrahmi. tanpa persatuan dan kesatuan pembangunan di NTB tidak akan terwujud,” ujar ketua Golkar NTB ini.
Selain itu, dampak ekonomi bagi UMKM dari Event Bau Nyale ini cukup berperangaruh, karena ratusan masyarakat pedagang kaki lima berjualan. Perputaran uang dari jual beli sejak penyelenggaraan Bau Nyale pada tanggal 8 Februari hingga malam puncak Bau Nyale bernilai milliaran rupiah.
Dalam kesempatan itu juga, bupati meminta agar semua masyarakat mendukung perhelatan besar yang sebentar lagi terlaksana, yakni MotoGP 2021. Event ini pembuktian bagi Loteng kepada masyarakat internasional sebagai destinasi wisata berkelas yang layak dikunjungi masyarakat dunia.
Pada Event Bau Nyale 2020 ini, setidaknya ada 9 kegiatan yang digelar, mulai dari pemilihan putri Mandalika, peresean, Lomba Kuliner, Lomba Photo, Fashion Carnival hingga malam puncak.
Sementara itu, meski pada paginya, Nyale tak sebanyak hasil tangkapan 2 hari terakhir, tapi tidak menyurutkan warga yang berduyun duyun datang ke pantai untuk menangkap Nyale. Bahkan terlihat Komandan Korem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani yang didampingi Dandim 1620/Loteng Letkol Czi Prastiwanto memakan langsung mentah mentah hasil tangkapan nyale.
Danrem terlihat menikmati makan Nyale yang jarang jarang ia bisa rasakan sensaninya.