Puncak hari jadi (Hadi) Nahdlatul Wathan (NW) ke 67 digelar di LANUD TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Rembiga, Kota Mataram, Minggu, 1 Maret 2020.
Puluhan ribu warga NW tumpah ruah memadati lapangan. Mereka antusias mengikuti setiap acara yang digelar.
Kegiatan Hadi NW dimulai dengan penerimaan peserta pawai alegoris oleh panitia. Peserta pawai dimulai dari halaman kampus Universitas Nahdlatul Wathan Mataram dan berakhir di LANUD ZAM.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan hiziban nusantara. Seluruh jamaah NW yang hadir menggelar hizib. Acara hari ini juga dirangkai dengan Hultah Barisan Hizbullah NW ke 21.
Ketua Panitia Hadi NW ke 67 yang juga Ketua PW NW NTB, TGH L Gede Muhammad Khairul Fatihin, mengatakan organisasi NW tercatat dalam sejarah, lahir pada tanggal 1 Maret 1953. Momen ini merupakan hal yang positif sebagai upaya mengingat sejarah lahirnya organisasi yang didirikan Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, dan juga wujudkan rasa syukur.
“Semoga kita termasuk hamba Allah yang pandai bersyukur, dan saya selaku ketua panitia menyampaikan ucapan terima kasih atas semua pihak yang telah menyukseskan acara ini,” katanya.
Panglima Barisan Hizbullah NW, TGH LG Muhammad Ali Wiresakti Amir Murni, mengajak warga NW untuk mengingat jasa pendiri NW dalam membagun NTB sehingga menjadikan NTB yang seperti ini. Lahirnya NW di Pulau Lombok menjadikan daerah ini bebas dari kemuduran dan keterbelakangan dalam pendidikan, agama maupun bidang lainya.
Sekretaris Daerah NTB HL Gita Aryadi, mewakili Gubernur Zulkiflimansyah, dalam sambutannya, menegaskan bahwa momentum acara tersebut adalah tradisi yang baik untuk bersilaturahim antar warga, khususnya warga NW dan NTB, terutama untuk merefleksi atau kilas balik mengenang perjuangan pendiri NW atas dedikasinya dalam memperjuangkan dan mempertahan kemerdekaan Indonesia.
“Pemerintah NTB terinspirasi dengan perjuangan yang telah dilakukan almagfurulah Maulanasyaikh di masa lampau,” kata Sekda.
Sekda mengatakan, sumbangsih NW pada dunia pendidikan sangat besar, sejak pertama NW dilahirkan hingga saat ini.
“Dalam konteks cerdas ini, NW tidak diragukan dan tidak bisa dinapi atas sumbangsihnya yang cukup besar di bidang pendidikan yang begitu nyata sejak didirikan pertama kali oleh almagfurulah Maulanasyaikh hingga saat ini,” ujarnya.
Ketua Umum PBNW Syaikhuna Tuan Guru Bajang KH M Zainuddin Atsani berharap kader dan jamaah NW harus bisa mengikuti jiwa pendiri NW yang tangguh dan tegak dalam menjalankan misi dan pengabdiannya kepada ibu pertiwi.
“Sebagai murid dan pengikut seorang pahlawan nasional seperti Maulanasyaikh, kita tidak boleh lembek dalam perjuangan,” katanya.
Ia meminta warga NW yang hadir tetap teguh dalam memegang wasiat pendiri NW sebagai acuan beroganisasi.
“Prinsip perjuangan dalam organisasi NW itu adalah Sami’na Wa Atho’na, dalam berorganisasi. Dan ingat juga, moto perjuangan NW itu, yakin, ikhlas dan istiqomah. Ini jadi pegangan kita dalam berjuang,” katanya.
Pada acara tersebut juga digelar kampanye safety riding terkait ketaatan berlalulintas yang ditandatangani Ketua Umum PBNW Tuan Guru Bajang Zainuddin Atsani.
Ketua Dewan Musytasyar PBNW Ummuna Hj St Raihanun Zainuddin AM, hingga Danrem Wira Wakti NTB, Rizal Ramdani, Dir Intel Polda NTB dan sejumlah tamu lainnya hadir dalam acara tersebut.