Pemerintahan Provinsi NTB mengumumkan menutup akses dan mobilisasi dari dan ke Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air. Keputusan ini diambil untuk mencegah penularan virus Corona atau Covid 19. Hal ini dinyatakan oleh Gubernur NTB dalam rapat untuk menyikapi virus berasal dari Wuhan Cina ini, Minggu [15/3].
” Sementara dalam dua pekan ini menutup mobilitas yang berasal ke Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air,” ujar Gubernur NTB, Zulkifliemansyah, [15/3].
Keputusan ditutupnya akses ini atas dasar pertimbangan bahwa akses masuk dan lalu lalang ke wisata favorit itu, baik dari dalam daerah dan dari luar daerah tidak terpantau dengan detail. Sehingga dikhawatirkan adanya para pendatang terutama wisatawan yang lewat jalur laut tidak terdeteksi dengan baik sehingga menyebabkan adanya penularan penyakit yang oleh Badan Kesehatan Dunia dikategorikan Pendemi Global itua.
” Kenapa ini dilakukan, karena kadang-kadang kontrolnya relatif agak susah. Yang kedua juga ingin mengantisipasi dan mewaspadai ini [Covid19],” kata Gubernur.
Kendati demikian, dalam masa penutupan akses ini, mantan anggota DPR RI ini mewanti wanti, tiga gili ini bukan tempat yang terlarang untuk ditinggali. Tapi pada masa dua pekan ke depan dimamfaatkan untuk membersihkan segala faktor yang bisa menyebabkan berkembangnya penyakit yang sudah menelan korban 4 ribu lebih jiwa di seluruh dunia ini.
” Tapi bukan berarti ketika ini ditutup sementara, seperti tempat mati yang harus ditinggalkan. justru kesempatan untuk memastikan tempat wisata kita itu aman,” tandasnya.
Dalam waktu dua pekan ke depan, Pemprov akan melakukan pembersihan lingkungan salah satunya dengan Fogging dan upaya medis lainnya sehingga ketika dibuka kembali, tiga gili sudah steril dari virus yang disinyalir berasal dari hewan liar itu.
