Merebaknya virus corona atau Covid-19 di seantero dunia menjadi wabah yang mematikan. Virus asal Wuhan China itu memberikan dampak di berbagai lini kehidupan sosial saat ini.
Ditengah pemerintah dengan tim medisnya sedang berjibaku mengisolir penyebaran virus yang kini telah memakan korban hingga 7000 jiwa di dunia itu, para agawaman dan pimpinan pondok pesantren di Lombok Tengah ikut ambil bagian dengan menggelar istigosah doa bersama agar wabah tersebut segera berlalu.
Seperti yang dilakukan oleh pengasuh dan santri dan jamaah Pondok Pesantren Daarussuffah Dahe Mujur Praya Timur Lombok Tengah, NTB.
Kegiatan Istigosah Doa Bersama yang digelar mengambil momentum keberkahan malam jumat ini [19/3] diisi dengan sholawat kepada Rasulullah Muhammad.SAW, dilanjutkan dengan pembacaan surat yasin, kemudian zikir dan ditutup dengan doa.
Dalam doanya yang panjang, pimpinan Pondok Pesantren Daarussuffah, TGH. Abdurrahman Alvin Hartana memohon perlindungan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa agar negara Indonesia segera dibebaskan dari Covid-19 yang kini korbannya terus bertambah di Indonesia. Jamaah juga mendoakan umat islam yang meninggal akibat virus Corona, termasuk meminta agar mereka yang terjangkit oleh virus Corona segera disembuhkan oleh Allah.SWT.
” Ya Allah bebaskan negara kami, daerah kami NTB dari virus corona. Umat Islam yang meninggal akibat virus corona semoga dilapangkan di akhirat, Dan sembuhkanlah saudara saudara kami yang terjangkit virus corona. Karena hanya dengan Pertolongan-Mu lah kami bisa keluar dari wabah ini, ” seru TGH. Abdurrahman Alvin Hartana dalam doanya yang khusuk diamini santri dan jamaah.
Dalam doa juga dipanjatkan agar negara dan bangsa selamat dari wabah virus corona dan kembali aman damai seperti sediakala.
Usai doa bersama, diakhiri dengan pembacaan shalawat diiringi hadrah dari santri Darussuffah Mujur.
Menurut alumni Ponpes Salafiah Safi’iah Sukerejo Situbondo Jawa Timur ini, banyak hikmah yang bisa diambil dari adanya wabah virus corona ini ditilik dari segi keagamaan. Yakni mengajarkan manusia untuk bergantung hanya kepada Allah untuk menghadapi wabah ini. Tidak hanya itu mengajarkan juga bagaimana berprilaku lebih baik lagi sebagai manusia dengan tidak berbuat kerusakan di muka bumi.
” Dalam melihat persoalan wabah virus corona ini ada dua pandangan, yang pertama padangan hubungan kepada Allah, ya bergantung kepada Allah, bukan bergantung pada sebab. Karena virus corona ini adalah sebab yang diciptakan oleh Allah. Sementara dari pandangan kemanusiaan, tentunya kita perlu menjaga itu. Karena agama mempunyai aturan aturan,” jelas TGH. Alvin.
Sementara pihak Ponpes sendiri, kata TGH.Alvin, selain bermunajat kepada Allah agar terhindar dari Bala, juga setiap saban hari melakukan berbagai upaya untuk mencegah adanya penyakit menular, seperti membersihkan lingkungan pesantren, hidup bersih dan membiasakan para santri berprilaku sehat sesui ajaran agama Islam. Termasuk melakukan isolasi atau social distancing mandiri sesui arahan pemerintah.
” Kita tidak meliburkan kegiatan belajar mengajar, bahkan kita melakukan karantina langsung di Ponpes,” kata alumni Nurul Jadid Probolinggo ini.
Lebih lanjut, pria yang tertarik dengan dunia seni ini mengharapkan umat islam tidak gugup dan panik atau sebaliknya menyepelekan virus corona ini. Hendaknya wabah ini dijadikan pelajaran dan tidak dijadikan candaan.
” Mari kita jadikan ibrah pelajaran untuk kita hidup lebih baik lagi sesui tuntunan agama Islam,” pungkasnya.
Sementara itum, sejauh ini, Pemerintah Provinsi NTB menegaskan tidak ada warganya terjangkit virus Corona. Pemerintah juga sudah memperketat akses masuk dan keluar NTB. Termasuk meliburkan siswa selama 14 hari.