Koresponden Koranmerah.com
Empat orang yang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) cluster Gowa di Kota Mataram dikabarkan tak taat dalam menjalankan isolasi diri. Padahal peningkatan kasus positif Covid-19 di NTB sudah mulai menunjukan trend meningkat dari cluster Gowa ini.
Walikota Mataram H Ahyar Abduh menegaskan, Pemkot Mataram akan bertindak tegas untuk para ODP yang masih bandel dan tidak mentaati aturan isolasi diri, baik secara mandiri maupun di Wisma Nusantara yang disiapkan.
“Ini klaster Gowa pagah (keras kepala). Di Mataram ada empat orang reaktif, saat diurus dicari mereka tidak ada di tempat,” kata Ahyar Abduh, Selasa malam (14/4) di Mataram.
Empat ODP ini disebutkan sudah melakukan rapid test dan hasilnya menunjukan reaktif. Sesuai protokol, jika ODP menunjukan hasil yang reaktif saat dilakukan rapid test, maka harus segera diisolasi atau karantina di lokasi yang disediakan pemerintah daerah.
Ahyar menandaskan, para ODP cluster Gowa harusnya bersikap kooperatif untuk mengikuti protokol penanganan Covid-19. Hal ini demi kebaikan dirinya, keluarga, dan masyarakat umum.
Apalagi saat ini masyarakat juga sudah sangat khawatir dengan keadaan mereka ini.
“Masyarakat sudah sangat khawatir dengan keadaan mereka. Saya tegaskan agar para ODP ini kooperatif, harus mereka isolasi diri atau mau menempati lokasi isolasi yang sudah kita siapkan di Wisma Nusantara, terutama yang hasil tesnya reaktif,” tegasnya.
Peningkatan empat kasus positif Covid-19 pertanggal 14 April yang diumumkan Gugus Tugas Provinsi NTB menunjukan sebagian besar berasal dari cluster Gowa.
Termasuk salah satunya penduduk Kecamatan Ampenan, pasien nomor 38, H, laki-laki, usia 61 tahun.
BACA JUGA: