Koresponden Koranmerah.com
Masa pandemi corona beberapa bulan terakhir memukul perekonomian nasional. Namun di beberapa daerah termasuk NTB, sektor UMKM justru memiliki trend pertumbuhan yang baik di masa sulit ini.
Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) NTB, H Faurani mengatakan, berdasarkan pantauan Kadin trend pertumbuhan UMKM dan IKM di NTB cukup bagus justru di saat sejumlah sektor mengalami kesulitan.
“Dampak pandemi memang mengakibatkan perputaran uang semakin sulit, banyak pengusaha yang gulung tikar atau hampir gulung tikar. Tapi yang kita lihat justru sektor UMKM kita di NTB malah memiliki trend yang bagus,” kata Faurani, Senin (13/7) di Mataram.
Ia mengungkapkan, sektor usaha dan jasa seperti property, pengadaan pembangunan fisik, dan jasa pariwisata memang sangat terdampak. Bukan hanya di NTB, tetapi secara nasional.
“Kita bicara perputaran uang sejak corona perputaran uang nyaris tidak ada. APBN dan APBD kena refocusing untuk menangani corona, sementara sebagian besar pengusaha kita bergantung pada proyek APBD dan APBN. Tapi memang pandemi ini justru membuat UMKM berpeluang menjamur. Nah di NTB trend itu juga nampak,” katanya.
Menurutnya, perilaku dan gaya hidup masyarakat yang menerapkan disiplin protokol kesehatan menjadi peluang bagi UMKM ini.
“Misalnya yang dulunya biasa makan di restoran, kini beralih ke kaki lima. Banyak juga UMKM makanan yang mulai tumbuh dan membranding diri lewat Go-food dan aplikasi lainnya. Bisa kita lihat UMKM ini menjamur,” katanya.
Potensi sektor UMKM ini, menurut dia bukan isapan jempol. Karena faktanya ada cukup banyak kontraktor banting setir menjadi pelaku UMKM Kuliner.
“Pandemi memang menjadi tantangan sekaligus peluang. Nafas pengusaha kita di NTB ini kan sangat tergantung DIPA, proyek daerah, jadi memang saat ini saat yang sulit. Tapi di balik itu ada sektor lain yang harus kita genjot, UMKM,” katanya.
Faurani mengapresiasi program JPS Gemilang yang diluncurkan Pemprov NTB sejak Mei lalu. Hal ini membantu menggerakan sektor UMKM yang dilibatkan sebagai partner pemerintah dalam pengadaan paket bantuan Covid-19.
Namun, yang harus dipikirkan ialah keberlanjutan UMKM ini ke depan. Agar peluang dan potensi perputaran ekonomi di sektor ini tetap stabil, pasca pandemi nantinya.
Ia mengatakan, Kadin NTB saat ini tengah berfokus untuk membantu meningkatkan kapasitas UMKM di NTB. Masalah klasik yang dihadapi UMKM umumnya ialah soal legalitas usaha, perizinan, termasuk kelengkapan standar kesehatan Balai POM.
Untuk membantu UMKM ini, Kadin NTB membuka pendaftaran gratis bagi UMKM kreatif untuk menjadi anggota Kadin. Setelah menjadi anggota, mereka akan didampingi dan mendapat pembinaan termasuk difasilitasi mengurus segala perizinan yang dibutuhkan.