Politeknik Pariwisata Lombok menggelar Forum Komunikasi Kehumasan, Selasa (20/10/20) di Gedung Rektorat Poltekpar Lombok, Praya, Lombok Tengah.
Hal ini dilakukan untuk menyerap aspirasi dari stakeholder dalam sinergi mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) atau mahasiswa yang sedang menuntut ilmu-ilmu di bidang pariwisata.
“Unsur pentahelix sangatlah penting dalam membantu kami menghasilkan SDM pariwisata yang berkualitas,” kata Direktur Poltekpar Lombok Dr. Hamsu Hanafi, dalam sambutannya.
Menurutnya, jika unsur pentahelix dimana pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha dan juga media bersatu dalam sinergi diyakini akan membantu untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Poltekpar.
“Hal ini sesuai dengan visi dari Poltekpar, yakni menjadi institusi pendidikan tinggi pariwisata bidang vokasi yang berstandar internasional, berkepribadian Indonesia dan unggul di kawasan Asia,” ujarnya.
Hamsu menjelaskan, sejak berdiri pada April 2016 lalu hingga 2020 ini, Poltekpar Lombok memiliki 1359 orang mahasiswa, terdiri dari 96 persen mahasiswa asal NTB, sisanya dari luar daerah.
Hingga saat ini, Poltekpar Lombok memiliki 4 Prodi, D4 Perjalanan Wisata, D3 Divisi Kamar, Seni Kuliner dan Tata Hidang.
Terkait wisuda yang akan berlangsung Oktober ini, Poltekpar Lombok tidak membebankan biaya apapun.
“Semua biaya wisuda di tanggung oleh pihak kampus, bantuan dari Kemenparekraf,” tegas Hamsu Hanafi.
Hamsu menambahkan, sejauh ini Poltekpar Lombok telah melakukan berbagai program, diantara; Vocational Leadership Training di Australia, Pendidikan dan Pelatihan Dosen, Bimtek Penerapan Aplikasi Academic Information System sebagai dukungan E-Smart kampus, Kerjasam dengan Angkas Pura I, Asesmen Lapangan daring oleh BAN-PT dan Kemitraan dengan PTNP lainnya.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, H Lalu Moh Faozal menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan Poltekpar Lombok.
Menurut dia, sinergitas dan kolaborasi unsur pentahelix harus terus didorong untuk mengembangkan sektor pariwisata di NTB.
“Kuncinya memang sinergitas. Pentahelix ini sangat penting. Pemerintah tak mungkin bisa bekerja sendirian di sektor pariwisata ini,” kata Faozal.
Peran pelaku wisata, stakeholders terkait, dan pers atau media massa juga sangat strategis.
Faozal berharap ke depan pelibatan pers dan media massa lebih ditingkatkan lagi terutama dalam membantu mempromosikan destinasi wisata di NTB ini.