Beranda Editorial Jajaran Rektorat dan Fakultas Pertanian Unizar Serap Aspirasi Petani Desa Dasan Geria

Jajaran Rektorat dan Fakultas Pertanian Unizar Serap Aspirasi Petani Desa Dasan Geria

0
BERBAGI
Jajaran Rektorat Universitas Islam Al-Azhar (Unizar), menjajaki sekaligus serap aspirasi para petani di Desa Dasan Geria, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

Koresponden Koranmerah.com


Jajaran Rektorat Universitas Islam Al-Azhar (Unizar), menjajaki sekaligus serap aspirasi para petani di Desa Dasan Geria, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

Penjajakan itu untuk memahami lokasi dan kondisi para petani menindaklanjuti rencana pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, berlangsung di Balai Benih Utama, Sabtu 24 Oktober 2020.

Kepala Desa Dasan Geria, Muhamad Nawa Komtaresa menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan pihak Unizar yang menindaklanjuti harapan masyarakat.

“Memang sebelumnya kami pihak Pemdes mendatangi juga bersurat ke Rektorat Unizar untuk minta pendampingan dan pembinaan Petani sekaligus BUMDes,” ungkapnya.

Sapaan Nawa itu mengutarakan alasan ingin dibina dan didampangi oleh Universitas Islam Al-Azhar khususnya bidang pertanian yakni, Pertanian merupakan salah satu kekuatan penopang kehidupan dan perekonomian masyarakat di massa pandemi Covid-19. Sehingga, jika pola pertanian tidak diperbaiki maka, perekenomian masyarakat akan hambruk.

“Gaya bertani para petani ini masih turun temurun, sehingga butuh pembimbingan dan Pembinaan pihak Unizar supaya menggunakan cara modern sesuai ilmu agar hasilnya meningkat,” kata dia.

Hal itu dikatakan karena, tahun depan, Pemdes berencana kolaborasikan petani dengan BUMDes supaya terintegrasi. Artinya, hasil pertanian diserap BUMDes, dijual untuk masyarakat.

“Jika kebutuhan masyarakat sudah terpenuhi, maka hasil pertanian bisa dijual ke luar desa,” ujarnya.

Selain itu lanjutnya, BUMDes akan memfasilitasi persoalan yang dihadapi petani seperti pupuk, kemudian penerapan pupuk organik belum maksimal. “Ini dasar utama kami ingin ada pendampingan Unizar,” cetusnya sembari meminta, supaya Rektor Unizar berkenan bantu tangani kesehatan masyarakat yang jumlah jiwa mencapai 6000 orang.

Menanggapi hal itu, Rektor Unizar, Dr. Ir. Muh Ansyar menegaskan, kedatangannya untuk melihat lokasi supaya memahami kondisi sebagai langkah mengambil sikap dalam hal kerjasama pendampingan kedepan.

“Kita lihat apa masalahnya dulu, kemudian dilanjutkan dengan kerjasama. Nanti akan di konsep drafnya untuk kita tindaklanjuti. Mudahan ada kerjasama yang baik nanti,” kata dia.

Ansyar akan berdayakan mahasiswa KKN pada bulan Februari 2021 untuk pembinaan dan pendampingan pertanian, kesehatan dan peningkatan perekonomian.

Dekan Fakultas Pertanian, Unizar H Muksin, Ir. H. Muksin menanggapi keluhan pupuk bahwa, persoalan kelangkaan pupuk ini hampir seluruh Indonesia kasusnya sama.

“Kami akan coba komunikasi dengan pemerintah, tapi tidak menjanjikan,” ungkapnya.

Dia menambahkan, Fakultas Pertanian akan mencoba produksi pupuk organik untuk membantu suburkan tanaman petani. Selain itu, akan buat demplot pertanian gunakan pupuk organik sekitar 5 are dan un organik juga 5 are, membuktikan hasil pertanian organik dan un organik.

“Kami juga akan berkoordinasi dengan penyuluh pertanian, jangan sampai tumpang tindih. Kalau bisa bertemu dengan penyuluh untuk membedah rencana kerja dan apa saja pernah dilakukan ditingkat petani,” tutupnya (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here