Majunya figur perempuan, Ir Hj Lale Prayatni sebagai kandidat Calon Bupati membuat Pilkada Lombok Tengah saat ini makin dinamis dan berwarna.
Kemunculan figur perempuan dalam kontestasi Pilkada Lombok Tengah 2020 kali ini, menjadi idola dan idaman di tengah masyarakat. Bukan semata karena gender, tetapi Lale Sileng – demikian Ir H Prayatni populer disapa – juga merupakan sosok birokrat berpengalaman.
Darah kepemimpinan memang menurun dari sang kakek. Wanita santun kelahiran Ubung 15 Agustus 1965 ini merupakan cucu dari Bupati pertama Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Srinate Wiresaid.
Lale Sileng juga merupakan putri seorang politikus senior Lale Suryatni atau yang lebih dikenal dengan sebutan Lale Koning yang pernah menjabat sebagai DPD, DPRD dan DPR RI.
Lale Sileng maju sebagai Calon Bupati berpasangan dengan Calon Wakil Bupati Lombok Tengah H Sumum. Pasangan nomor urut 1, semakin PAS mengusung jargon “Menah Tandur” atau terang benderang.
“Kami maju dengan tekad membangun Lombok Tengah lebih maju lagi, lebih terang benderang dari semua aspek,” ujar Lale Sileng, dalam wawancara santai bersama sejumlah awak media, Sabtu (24/10) di Kota Praya, Lombok Tengah.
Kiprah dan pengalaman birokrasi Lale Sileng menjadi modal kuat menata Gumi Tatas Tuhu Trasna ini lima tahun ke depan.
Perjalanan kariernya, bermula sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang penuh dengan pengalaman. Selama menjadi PNS dirinya pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Lombok Barat dan jabatan terakahir sebagai Asisten II bagian Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Lombok Barat.
Kenyang pengalaman di dunia birokrasi, Lale Sileng punya modal mumpuni untuk memimpin daerah. Urusan mengelola birokrasi, anggaran, hingga perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, sudah lekat dengan kesehariannya.
”Sudah khatam saya soal itu,” katanya.
Menurut dia, kunci utama pembangunan adalah perencanaan. Perencanaan menjadi pedoman pemda sehingga pembangunan menjadi terarah.
”Di samping itu kita harus pastikan rencana-rencana itu terlaksana dengan baik,” tegasnya.
Pelaksanaan pembangunan pun harus diawasi agar belanja pembangunan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
”Jangan sampai APBD bunyi A, pelaksanaan jadi B, dan di lapangan menjadi C, yang seperti ini merugikan masyarakat,” ujarnya.
Pengelolaan APBD, kata dia, juga harus tepat sasaran. Anggaran dikelola dan dibelanjakan sesuai kebutuhan masyarakat. Tapi ia prihatin kerap kali hal itu tidak sinkron.
”Karena itu saya terpanggil memperbaiki ini ke Lombok Tengah,” katanya.
Berbekal jabatan publik yang pernah di embannya membuktikan kemampuan yang dimiliki untuk menjadi modal utama dalam membangun tanah kelahirannya.
Dukungan yang terus mengalir dari masyarakat dan semua kalangan menjadikan dirinya optimis untuk bisa memenangkan pertarungan Pilkada mendatang.
“PAS pasti optimis. InsyaAllah kami diberi amanah memimpin Kabupaten Lombok Tengah dengan Jargon “MENAH TANDUR“. PAS ingin mendorong Lombok Tengah yang tertib, akuntable, nyaman, damai, unggul dan lestari,” katanya.
Dukungan politis dari masyarakat, baik secara individu maupun kelompok komunitas terus berdatangan untuk pasangan Nomor Urut 1 PAS.
Sejumlah survey tingkat elektabilitas juga menempatkan pasangan PAS pada posisi yang terus meningkat, membayangi elektabilitas pasangan petahana.
Pengacara muda, Lalu Anggara Swarnaguna SH mengatakan, majunya Lale Sileng dalam Pilkada Lombok Tengah menjadi harapan baru masyarakat.
Ia pun optimis akan mampu memenangkan pasangan PAS dalam Pilkada kali ini.
“Saya pribadi dan masyarakat Kabupaten Lombok Tengah akan mendukung beliau, karena saya kenal beliau sangat berpengalaman, mengayomi, bijaksana serta tegas. Saya yakin, kaum perempuan akan memilih beliau, mendukung beliau dan akan menjadi sejarah bagi kabupaten Lombok Tengah untuk memiliki pemimpin dari kaum perempuan,” katanya. (*)