Universitas Islam Al-Azhar Mataram menarik para Mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun Akademik 2020/2021 di Desa Wisata Mekarsari Kecamatan Narmada, Lombok Barat. Acara penarikan tersebut dihadiri para Asosiasi Kepariwisataan dan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Rektor UNIZAR Mataram, Dr. Ir. Muh Ansyar, MP menyampaikan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat atau KKN sudah berakhir, sehingga dari Rektorat akan menarik para Mahasiswa yang sudah melakukan KKN tahun akademik 2020/2021 di Desa Mekarsari ini.
“Kami akan tarik mahasiswa KKN, dan menyerahkan apa yang pernah dikerjakan oleh mahasiswa selama satu bulan di Desa ini, mohon maaf jika ada kekurangan,” ungkapnya, Sabtu 13 Maret 2021, di hadapan asosiasi kepariwisataan.
Ansyar menjelaskan, kgiatan pembinaan Desa Wisata Mekarsari ini berawal tahun 2020, saat itu, pihak Civitas UNIZAR dipanggil oleh Kemenparekraf RI untuk memberikan pembinaan Desa Wisata di NTB, salah satunya yakni Desa Mekarsari.
Adanya kepercayaan itu lanjutnya, bidang LPPM UNIZAR Mataram merancang desain Desa Wisata, awalnya membangun kolam renang, homestay dan area berkuda.
Namun, dari tiga rencana itu, hanya are berkuda belum direalisasikan. Malah para mahasiswa membuat spot memanah untuk wisatawan. “Apa yang dilakukan ini tidak lepas dari kolaborasi pemerintah desa Mekarsari,” kata dia.
Ansyar berjanji, apa yang pernah diperbuat itu supaya dijadikan wadah mempererat silaturahim kedepan dan bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
“Kami serahkan kunci homestay secara simbolis kepada pemerintah desa, semoga bermanfaat sebagai pendukung Desa Wisata,” tutupnya seusai pemotongan pita.
Kepala Desa Mekarsari, Sapinah, berterima kasih kepada UNIZAR yang telah mewujudkan Desa Mekarsari sebagai desa wisata.
Sapinah mengaku, pandemi Covid-19 menjadi kendala kelancaran pembangunan desa wisata, namun adanya dukungan dari masyarakat dan UNIZAR, apa yang menjadi cita-cita peningkatan perekonomian masyarakat melalui keberadaan desa wisata ini cepat terealisasi kalaupun belum 100 persen.
“Kali ini, kami meminta dukungan Dinas Pariwisata baik Kabupaten Lombok Baratmaupun Provinsi NTB, karena Desa Mekarsari masuk desa pariwisata super prioritas penyangga Mandalika,” ujarnya.
Kedepan lanjutnya, Pemdes berencana bangun jalan layang-layang, sehingga sangat membutuhkan perhatian pemerintah untuk membantu perekonomian masyarakat, dari kunjungan wisatawan. “Kami juga harapan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi NTB membantu dalam hal promosi,” pintanya.
Terkait hal itu, Sekertaris Dinas Pariwisata Provinsi NTB, L Hasbulwadi menyampaikan program unggulan Dispar adalah desa wisata, sehingga akan berusaha membuat desa wisata yang di rindukan wisatawan.
“Kita ingin wisatawan merindukan destinasi wisata yang ada di NTB ini, sehingga harus membuat konsep yang bagus,” kata dia.
Dia mengajak semua pihak bersama-sama tingkatkan kualitas dan kuantitas destinasi wisata khususnya di desa wisata Mekarsari.
“Tahun 2021 ini, kita punya target kunjungan 4,6 juta wisatawan, mudahan target itu bisa tercapai atas keberadaan desa Mekarsari. Kami juga apresiasi langkah Desa Mekarsari yang bangun kerjasama dengan UNIZAR sehingga berdiri Desa Wisata, diharapkan bisa di rindukan wisatawan,” terangnya.
Disatu sisi, Ketua BPPD NTB, Ari Garmono menegaskan, keberadaan desa wisata itu merupakan pilihan berwisata bagi wisatawan, sehingga masyarakat setempat harus siap menerima wisatawan dengan pelayanan terbaik.
“Saya bangga hadir di tempat ini karena unsur pentahelix ada, tinggal dikembangkan saja, yang perlu ditekankan adalah hospitality atau bangun SDM setempat. Ini pesan khusus perbanyak dialog, karena kebutuhan pariwisata terus berkembang,” pungkasnya (*)