Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lombok Tengah menggelar seminar dan diskusi daerah yang bertajuk Membangun Lombok Tengah Layak Investasi. Kegiatan yang dilangsungkan di ballroom D’Max Hotel menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi, di antaranya dosen Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum Universitas Mataram, Dr. Prayitno Basuki, MA., dan H. Sofwan, SH., MH., Kamis (25/11).
Wakil Bupati Lombok Tengah, Dr. H. M. Nursiah, S.Sos., M.Si., yang hadir membuka kegiatan sekaligus menjadi narasumber utama mengatakan bahwa perkembangan Lombok Tengah saat ini cukup pesat. Bahkan saat ini Lombok Tengah telah menjadi sorotan masyarakat dunia. “Atas nikmat Allah yang luar biasa, daerah kita saat ini telah dipandang oleh masyarakat dunia, terlebih atas terlaksananya WSBK beberapa waktu yang lalu“ ucapnya.
Namun Wabup juga menyoroti soal tingginya angka kunjungan saat WSBK yang lalu, apakah pengunjung menginap di hotel yang ada di Kbaupaten Lombok tengah atau di daerah lainnya. “kunjungan yang tinggi akan signifikan dampaknya bagi daerah kita apabila tamu yang hadir juga menginap dalam jangka waktu yang lebih lama di daerah kita“ ujarnya.
Lebih jauh Wabup memastikan bahwa kehadiran investor harus di9barengi oleh kebijakan pemerintah yang dapat memberikan mereka kenyamanan dan kemanan dalm hal berinvestasi. Misalnya dalam hal pembebasan tanah masyarakat yang akan dijadikan lokasi investasi, pemerintah siap mengawal agar tidak terjadi masalah di kemudian har. Ketika kita sudah memberikan izin ada juga yang hilang untuk melnajutkan pembangunan. Dirinya juga mengingatkan kepada OPD terkait soal sejumlah invetsor yang sudah lama masuk tapi belum mulai membangun, dan ada juga yang sudah lama membangun tapi belum melnajutkan pembangunan yang sudah mulai. “Persoalan semacam itu harus dicari solusinya. Saran kami juga bagi investor untuk tetap berkomunikasi dengan pemerintah daerah“ pesannya.
Kepala dinas DPMPTSP Loteng, Drs. H. Muhamad dalam laporannya yang dibacakan Kabid Penanaman Modal, M. Sofyan Zarosihan menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi di kabupaten Lombok tengah mengalami fluktuasi pada kurun waktu 2016-2019, tahun 2016 sebesar 9,89%, tahun 2017 sebesar 9,40%, tahun 2018 sebesar 5,93% dan tahun 2019 sebesar 6,98%. Kondisi ini disebabkan oleh dampak gempa bumi yang melanda pulau Lombok pada medio Juli hingga Agustus 2018 dan diperkirakan juga mengalami penurunan di tahun 2020 sebagai akibat pandemi Covid-19.
Disampaikan juga bahwa dukungan investasi merupakan salah satu faktor yang mendukung terpeliharanya pertumbuhan ekonomi di kabupaten Lombok tengah. Nilai investasi Penanaman Modal Asing di kabupaten Lombok tengah mengalami pertumbuhan yang signifikan dari tahun 2017-2020. Tahun 2017 sebesar 67,15 juta dolar, tahun 2018 sebesar 69,80 juta dolar, tahun 2019 sebesar 69,92 juta dolar dan tahun 2020 sebesar 70,63 juta dolar. Nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri juga mengalami pertumbuhan yang baik pada kurun waktu yang sama. “Tahun 2017 sebesar 71 milyar rupiah, tahun 2018 sebesar 130,27 milyar rupiah, tahun 2019 sebesar 118,8 milyar rupiah dan tahun 2020 sebesar 155,23 milyar rupiah” terang M. Sofyan Zarosihan.
Di akhir laporannya, M. Sofyan Zarosihan mengatakan seminar dan diskusi yang diselenggarakan bertujuan untuk mensinergikan dan mensikronkan berbagai pemikiran dan kegiatan berbagai pihak dalam upaya percepatan laju pertumbuhan investasi di kabupaten Lombok tengah “Seminar ini juga bertujuan untuk membangun komitmen bersama antara pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan dalam mewujudkan Lombok tengah layak investasi” tutupnya.