Bupati Lombok Tengah buka Bazar Ramadhan Mandalika Bersatu Jaya di halaman Masjid Agung Praya. Bupati awalnya mengira Bazar Ramadhan Mandalika Bersatu Jaya ini akan ramai namun justru sebaliknya terlihat sepi pembeli dan jumlah pedagang sedikit.
Bupati terlihat kecewa dengan kondisi itu, dia lalu menyalahkan dua Kepala Dinas yakni Kadis Korporasi dan Kadis Perdagangan yang tidak bekerja sama mempersiapkan kegiatan ini dengan meriah. “Mau kita laksanakan tiga hari setelah Puasa, tetapi saya menolak, khawatir sepi ternyata benar, sepi” kata Bupati dengan raut wajah kecewa.
Bupati menilai Dinas Koperasi dan Perdagangan tidak ada koordinasi dan jalan sendiri sendiri. Harusnya bekerjasama batu membantu satu sama lain. Kalau seperti ini siapa yang mau hadir. “Saya kalau lihat ini, pantesan Wabup, Sekda tak hadir akhirnya saya yang hadir dan mudah mudahan jemaah pulang ngaji datang berbelanja” kata Bupati.
Bupati meminta kepada kadis UMKM agar besok kegiatan ini harus ramai. “Seharusnya ramai dipembukaan bukan besok. Besok saya minta harus hadir 42 pedagang itu, Perdagangan dan Koperasi harus bekerjasama. Kalau seperti ini bukan bazar, ini jual biasa” tegasnya.
Bupati juga menyikapi minimnya kehadiran Bank Bank dan Ritel Modern. Terlihat di kegiatan itu hanya Bank NTB sementara Ritel Modern seperti Alfamart dan Indomart serta ritel lainnya tak terlihat lalu kata Bupati apa manfaatnya Ritel Modern itu untuk masyarakat Lombok Tengah.
“Bank Bank juga diundang, kenapa hanya satu Bank. Ritel Modern Alfamart Indomaret itu manfaat nya untuk kita apa, ayo kita berikan semangat yang sama untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat” kata Bupati
Bupati menilai laporan Kepala Dinas Koperasi terlalu muluk dan mengada ada sebab tidak sesuai kenyataan. ” Tolong, jangan laporan saja bagus, tetapi kenyataannya, harus ada yang bikin ramai. Tolong Perindag dan Koperasi bersinergi. Mudahan nanti setelah pengajian ramai” kata Bupati
Yang menjadi pertanyaan kata Bupati peran Ritel Modern bagi masyarakat Lombok Tengah. Selama ini dikegiatan Pemda Ritel Modern itu tidak pernah terlibat sementara mereka mencari uang di Kabupaten Lombok Tengah bertahun-tahun.
“Siapa yang kelola ritel modern, jangan hanya dapat izin saja lalu tak ada manfaatnya bagi masyarakat. Bertahun tahun cari makan di Lombok Tengah apa yang mereka berikan.
Saya minta pak asisten untuk catat jumlah ritel modern, kita bahas manfaat dan mudharat nya bagi masyarakat. Jadi bahan evaluasi kita” ungkapnya.
Sementara itu Kadis Koperasi dan UMKM Kabupaten Lombok Tengah Ihsan S.Hut dalam laporannya mengatakan Bazar Mandalika merupakan agenda rutin dari tahun ke tahun. Yang ikut serta kegiatan ini dari seluruh penggiat organisasi lembaga UMKM sebanyak 13 lembaga dan 42 pelaku penggiat UMKM.
Tujuan menggerakkan pelaku agar semangat berusaha agar terus melakukan untuk tingkat kan indek pendapatan. Semoga dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM. (PROKOPIM)