Bambang Supratomo, Plt. Dirut PDAM Lombok Tengah saat menjadi pembicarra di Temu Lingkungan yang diselenggarkan Duta Lingkungan NTB
88Koresponden Koranmerah.com
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Ardhia Rinjani Praya memastikan di bulan Ramadhan ini tidak ada masalah terkait pelayanan, terutama berkaitan dengan sistem penyaluran air ke pelanggan.
Jika sebelumnya, pelayanan penyaluran air PDAM sempat terganggu lantaran jumlah air baku yang terbatas, kini persoalan tersebut bukan menjadi masalah, dikarenakan saat ini dalam kondisi musim hujan.
Direktur Utama PDAM Thirta Rinjani Praya Lombok Tengah, Bambang Supratomo menjelaskan jika ada persoalan saat ini tidak lagi terkait jumlah air baku melainkan bersifat teknis seperti kebocoran dan sejenisnya. Kendati begitu, Bambang memastikan masyarakat kondisi tersebut sudah biasa terjadi dan dapat dimaklumi oleh masyarakat.
“Pelayanan selama bulan ramdahan tidak ada masalah, alhamdulillah bertepatan dengan kondisi kita musim hujan. Secara kondisi air baku juga terpenuhi dengan baik. Ya tentu namanya masalah-masalah yang sifanya minot ya pasti terjadi mau kondisi apapun tapi itu tidak disebebkan karena keterbatasan air baku tapi lebih karena persoalan-persoalan teknis lah ya,” jelas Bambang.
Sementara itu, dari hasil peninjauan PDAM, jumlah debit air baku saat ini diklaim sangat mencukupi. Jika dilihat dari jumlah 54.252 pelanggan, debit air di angka 520 liter perdetik sehingga produksi lebih dari 700.
“Kalau debit, bicara air baku sangat mencukupi dengan jumlah..di angka produksi debitnya itu kan kebutuhan dasar kita untuk memenuhi 54.252 pelanggan itu di angka 520 liter perdetik idealnya karena satu liter per 100 berarti produksinya lebih dari angka itu,” tuturnya.
Kendati debit air baku normal di musim penghujan ini, tidak dapat dipungkiri hal tersebut berpangaruh pada kualitas warna air. Namun dipastikan masih layak dikonsumsi oleh masyarakat.
“Kalau kualitas air, ada sedikit terjadi perubahan warna. Tidak dipungkiri memang terjadi perubahan warna karena sistem gravitasi air kita dibangun tanpa sistem pengolahan ya karena saat dibangun kondisi kualitas air baku alam kita sangat bagus. Sekarang ini agak sedikit berubah kalau bertemu kondisi hujan akan berpengaruh pada warga namun kami pastikan secara layak tidak layak, sangat layak,” pungkasnya.