Puluhan ribu massa aksi pembela kalimat tauhid bergerak menuju Mapolda NTB menuntut pembakar bendera bertuliskan kalimat tauhid di Garut, Senen (26/10) oleh oknum Banser saat HUT Hari Santri Nasional 2018 bertanggung jawab dan meminta maaf serta di proses hukum.
Sampai di Mapolda NTB, 12 perwakilan massa aksi langsung menuju ruang loby menemui Kapolda NTB Irjen Pol Achmad Juri, SH M.Hum didampingi Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos., SH., M.Han., serta Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) NTB Tarwo Koesnarno.
Di hadapan Kapolda NTB, perwakilan massa aksi tersebut menyampaikan 6 point tuntutan penting di antaranya meminta penegak hukum untuk segera menangkap pelaku pembakaran bendera, mendesak oknum Banser untuk meminta maaf secara terbuka serta tuntutan tersebut untuk segera dikirim ke Kapolri untuk ditinjaklanjuti secepatnya.
Pantauan wartawan di ruang loby, perwakilan massa aksi maupun pajabat teras Polda NTB serta Danrem sangat akrab tanpa bertele-tele.
Kapolda NTB menanggapi tuntutan massa aksi tersebut menerangkan, akan segera menyampaikannya ke Kapolri di Jakarta.
“Segeralah. Yah, segera (akan dikirim ke Kapolri),” tutur Achmad Juri singkat, Jum’at (26/10) sore menanggapi tuntutan massa aksi.
Mendapat respon baik dari Kapolda NTB, 12 perwakilan puluhan ribu massa aksi keluar di ruang loby Mapolda menemui massa.
Di atas mobil Komando, Tuan Guru Bintaro menyampaikan hasil pertemuannya dengan Kapolda di hadapan massa aksi bahwa Kapolda NTB merespon dengan baik tuntutannya.
Massa pun diarahkan untuk pulang ke rumah masing-masing dengan aman, tertib dengan memakai puluhan mobil Dalmas Polda NTB. (Ibrahim Bram)