Yayasan Qomarul Huda Bagu membanta memecat dengan sewenang-wenang akibat imbas dari Pilkades desa Bagu
Koresponden Koranmerah ( Rabu, 31/10)
Pihak Yayasan Qomarul Huda Bagu, Lombok Tengah memberikan keterangan terhadap pemecatan 8 tenaga pendidik di lingkup Yayasan, yang mana 1 diantaranya adalah dosen. Menurut pihak Yayasan, pemecatan ke-8 orang tersebut disebabkan oleh tidak adanya loyalitas mereka terhadap arahan pihak Yayasan.
Tak cukup hanya soal loyalitas, ke-8 guru yang mendukung salah satu calon yang bersebarangan dengan pihak yayasan juga mengeluarkan pernyataan yang tidak sopan terhadap pembinan yayasan, yakni TGH.Lalu Badarudin.
“ Loyalitas dan penghormatan terhadap orang tua yang tidak ada oleh mereka ini. Mereka sudah dikumpulkan, tidak hanya untuk Pilkades saja. Mereka itu sesumbar, ngomong sesumbar yang kurang sehat dan kurang enak, Tidak ada pengaruhnya tuan guru sekarang, yang berpengaruh hanya uang.” Kata HL.Barsih Hadi.
Lebih lanjut, Barsih juga mengatakan sudah memperingatkan para guru ini untuk tidak mengucapkan hal yang menyinggung nama baik tentang Yayasan, namun mereka tidak mengindahkan. Mereka tetap saja melakukan provokasi dengan berbicara yang tidak etis terhadap Yayasan.
“ Intinya bukan masalah kepala desa, intinya menjelekkan, meremehkan Mamiq Tuan Guru. Itu intinya. Wajar mereka dipecat, karena mereka tidak ada loyalitas terhadap Mamiq Tuan Guru. Wajar mereka pecat karena ini memang rumah kita, bukan rumah mereka. Mereka kan cari makan di Yayasan ini. Karena mereka tidak punya loyalitas, tidak bisa menghormati yang punya yayasan, otomatis kita singkirkan.” Pugkas Barsih.
