Koresponden Koranmerah (24/01/2018)
Persoalan parkir di Lombok Tengah,NTB menjadi persoalan yang sudah lama terjadi dan tak kunjung membaik prosfeknya,padahal pada tahun 2017 lalu ,dewan sudah menetapkan Peraturan daerah yang mengatur soal parkir ini .namun sampai saat ini dewan menilai progresnya tidak sesui yang diharapkan.
“penyebabnya adalah tata kelolanya tidak baik “ujar Tauhid,anggota komisi 3 DPRD Lombok Tengah.
Menurut tauhid,pemerintah tidak pernah mencapai target retribusi parkir karena tidak maksimalnya pengelolaan parkir.
“ada parkir liar,ada kebocoran,pengelolaan keuangan tidak baik “tambah tauhid.
Politisi gerinda ini mengungkapkan sejauh ini,dewan pada 2016 lalu sudah menginisiasi peraturan tentang parkir,dan sudah disahkan,namun kenyataannya tak bisa memberikan perubahan signifikan.
“kita bingung,regulasi sudah oke,aturannya sudah oke,tapi tetap saja begitu “cetus tauhid.
Seperti diketahui tahun 2017 lalu pemda Lombok Tengah telah menargetkan retibusi parkir sekitar Rp 340 juta dengan 42 titik parkir,dimana pemda menaksir ada 350 ribu unit sepeda motor dan 4 ribu unit mobi.pemda sudah menyebar 70 petugas parkir,yang mana retribusi untuk motor Rp 1000 dan mobil Rp 2000.
