Kegiatan Musrenbang dalam rangka Penyusunan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Tengah tahun 2016-2021 guna memperoleh masukan yang substantif dan holistik dalam rangka merevisi RPJMD tahun 2016-2021.
Kegiatan ini digelar di D’max Hotel diikuti oleh 150 peserta yang terdiri dari berbagai unsur dan steakholder di tingkat kabupaten dan provinsi.
Wakil Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri Wildan, S.IP dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu guna menunjang keberlangsungan pembangunan di Gumi Tastura.
Khususnya kepada DPRD Loteng, bersama Pemkab Loteng, DPRD Loteng terus mengawal proses pembangunan sehingga berjalan baik dan membawa kemaslahatan bagi masyarakat.
“ Meski begitu, kita tahu banyak tentunya aspirasi dan keinginan masyarakat yang belum dipenuhi dengan baik. Apalagi di tengah-tengah perubahan dan pembangunan dari tahun ketahun,” tuturnya.
Dari itu, Wabup berharap Musrenbang ini bisa menjadi salah satu batu berpijak guna menentukan arah pembangunan Lombok Tengah dari tahun 2016 hingga 2021 mendatang.
Di sisi lain, ia menyinggung terkait dampak dari gempa belakangan ini sedikit tidak sempat melumpuhkan kegiatan masyarakat dan Satuan Kerja Pelayan Masyarakat (SKPM)Loteng, salah satunya menghambat masyarakat mencari pundi-pundi rupiah dalam aktivitas ekonomi masing-masing bidang.
Hanya saja, berkaca dari kejadian ini justru Lombok Tengah bisa mengambil hikmah. Sebab, kondisinya makin berbeda. Dengan Semangat ‘Lombok Bangkit dan Bangun Kembali’ pasca gempa ternyata pihak pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) bermusyawarah dengan Pemkab Loteng untuk kembali menargetkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp 10 Miliar dalam setahun dengan 10 ribu pendaki ke Gunung Rinjani melalui Desa Aik Berik.
“Sebab kita tahu, sekarang Senaru sudah tutup sementara. Sehingga kebijakan pemerintah pusat kini bergeser pendakian melalui Lombok Tengah. Dari laporan yang kami terima saat ini bahkan sudah banyak rumah penduduk mulai jadi penginapan di sekitaran jalur pendakian. Inilah yang saya maksud pergeseran rezeki itu,”imbuh Wabup.
Sementara itu, Sekretaris Bappeda Loteng, Lalu Mujiharta menyampaikan, Musrenbang akan digunakan sebagai masukan perubahan RPJMD. Dimana, sebelumnya telah dilaksankaan tahapan penyusunan musrenbang melalui sejumlah kegiatan dengan Kementerian dan steke holder terkait lainnya.
“Semoga musrenbang ini bisa mempertemukan aspirasi masyarakat dengan usulan program pembangunan SKPM Loteng,” imbuhnya.[Humas Loteng]