Beranda Traveling dan Wisata Asita Protes Harga Tiket Mahal. Bakal Matikan Pariwisata

Asita Protes Harga Tiket Mahal. Bakal Matikan Pariwisata

0
BERBAGI
Harga tiket yang mahal akhir ini membuat pelaku wisata mengeluh

Editorial Koranmerah [Rabu,16/1]


Ketua Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Kalimantan Barat, Nugroho Henray Ekasaputra, mencermati maskapai penerbangan menjual tiketnya dengan memaksimalkan harga batas atas. Tingginya harga tiket pesawat diprediksi akan mempengaruhi jumlah kunjungan wisatan, baik lokal maupun internasional.

“Sejak awal tahun ini harga tiket memang mulai dirasakan tinggi” ujarnya di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu.

Padahal, kata Henray, 60 persen aktivitas orang ingin berwisata dipengaruhi oleh harga tiket pesawat. Jika harga tiket tinggi tentu orang akan berpikir ulang atau akan mengevaluasi kegiatan berwisatanya.

Kalimantan Barat, menurut Henray, biasanya ramai dikunjungi wisatawan saat kegiatan keagamaan atau hari besar. Mahalnya harga tiket telah membuat wisatawan mengurungkan niatnya untuk berwisata ke Kalimantan Barat.

“Untuk Cap Go Meh saja sudah ada tamu kami yang membatalkan ke Singkawang karena biaya transportasinya sangat tinggi,” jelas dia dikutip dari Antaranews.

Sementara ituĀ Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Provinsi Riau menyatakan sejumlah biro perjalanan moda transportasi udara mogok tidak menjual tiket pesawat domestik selama sepekan di wilayah setempat. Dikutip dariĀ Antara, aksi mogok ini sebagai bentuk protes harga tiket pesawat yang masih tinggi

“Ini sebagai bentuk protes perusahaan tour and travel terhadap mahalnya harga tiket pesawat domestik pascalibur tahun baru 2019,” kata Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies Provinsi Riau, Dede Firmansyah, kepada Antara di Pekanbaru, Rabu (16/1/2019) seperti dilansir detikfinance.

Dede Firmansyah menjelaskan kesepakatan mogok tidak jualan tiket pesawat domestik ini akan dilakukan selama satu pekan mendatang. Menurutnya ini dilakukan bukan karena sepi pembeli, tapi bukti pihak tour and travel tidak setuju atas kenaikan harga tiket pesawat yang begitu tinggi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here