Suasana Minggu Bersih yang digagas oleh kelompok mahasiswa KKN Unram di Desa Sukarema Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur
Koresponden Koranmerah [Minggu,3/2]
Bangsa Indonesia sangat di kenal dengan budaya Gotong Royongnya, bahkan ini bisa dikatakan sebagai salah satu jati diri bangsa Indonesia. Ini merupakan modal bangsa ini berjuang dan berdiri. Terutama juga bangsa Sasak yang budaya adat istiadatnya sangat penuh dengan tradisi gotong royong.
Namun dengan seiring waktu, tradisi ini mulai terkikis perlahan dengan sendirinya tanpa disadari masyarakat apalagi generasi milenial. Salah satu faktor terkikisnya adalah kehidupan yang serba modern dan berteknologi.
Berangkat dari itulah kelompok KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Unram 2019 yang bertempat di Desa Sukarema Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur mencoba untuk membangkitkan kembali tradisi yang merupakan kekayaan aset karakter bangsa tersebut melalui tindakan yang sederhana.
Kelompok KKN tersebut menggagas minggu bersih dengan mengajak masyarakat Desa Sukarema untuk bergotong royong membersihkan lingkungan pemukiman setiap hari Minggu pagi.
Diluar dugaan masyarakat Sukarema cukup antusias menyambut ajakan mahasiswa-mahasiewa ini. Mulai dari Tokoh-tokoh Masyarakat tak ada yang absen, mulai dari Pengurus Karang Taruna, Kepala Dusun, bahkan ketua BPD juga ikut turun langsung memimpin masyarakatnya. Alhasil, semua pojok-pojok, selokan dan langganan-langganan sampah tak luput dari jangkauan masyarakat.
Ketua kelompok KKN Sri Anom Putra Sanjaya cukup bangga terhadap antusiasme masyarakat yang sebelumnya belum pernah ia bayangkan bahwa masyarakat akan seantusias ini.
“Alhamdulillah sebelumnya Kami tidak pernah membayangkan masyarakat akan seantusias ini dan kami sampaikan terima kasih yang mendalam dan tulus terhadap masyarakat Desa Sukarema dan tokoh-tokoh masyarakat khususnya, karena semangat merekalah kegiatan ini bisa maksimal kita laksanakan,” ungkapnya dengan senyum bangga.
Di samping itu, gagasan ini cukup sejalan dengan perencanaan Program Desa Sukarema yang di utarakan bapak kepala Desa Sukarema Haji Muhammad Tahir yang ingin Desanya Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
” Saat ini kami sedang merancang PHBS untuk mengantisipasi timbulnya generasi stunting terhadap Desa kami, kami ingin masyarakat Desa Sukarema Hidup dengan bersih dan sehat serta memiliki postur tubuh yang tinggi dan idela,” pesannya.
PHBS ini sendiri bukan sekedar bersih-bersih lingkungan saja, namun juga akan diterapkan gerakan cuci tangan pakai sabun terhadap anak-anak sebelum makan atau sesudah beraktivitas. Tak hanya itu fasilitas dan kegiatan posyandu akan di lengkapi dan dijadikan salah satu atensi penting pemerintah Desanya.
“Kami disini akan cukup lama, hanya kurang lima hari dari dua bulan, jadi InshaAllah bukan hal yang tidak mungkin program-program tersebut untuk kami bisa maksimalkan. Apalagi pencegahan generasi stunting ini merupakan program penting pemerintah pusat saat ini. dan kami berharap terkait Minggu Bersih ini akan menjadi salah satu tradisi baru bagi Masyarakat Sukarema kedepannya apalagi Desa ini merupakan Desa juara satu dalam Lomba Desa Tingkat Kabupaten dan Juara tiga tingkat Provinsi, jadi pasti akan di jadikan contoh bagi Desa-desa lainnya,” harapnya.